Pada
umumnya setiap manusia mempunyai emosional, motivasi dan pemikiran untuk
bertindak.
Dalam
mengatur emosional yang baik. Bisa menjadi suatu sifat karakteristik yang baik
juga apabila dilakukan secara konsisten.
Dalam
pengertian perubahan yang terjadi pada diri kita dan dilakukan secara berulang
akan membentuk gambar diri, bagaimana orang lain bisa menilai diri kita.
Hal serupa
juga terkadang ada emosional yang tanpa sadar kita lakukan, namun emosional
negatif yang mana diri kita menganggap kita sudah benar. Akan tetapi, hal
tersebut masih di anggap belum bahkan kurang baik bagi orang lain.
Perlunya
kesadaran diri ini (Self Awareness) untuk senantiasa kita latih. Mengapa hal
demikian perlu kita lakukan?, Banyak manfaat yang kita peroleh apabila kita
punya kesadaran diri. Memahami, mengendalikan apa yang akan dan mengevaluasi
apa yang telah dilakukan.
Menjadi
dewasa memang hal yang harus kita benahi dan lakukan. Ada yang bilang menjadi
tua pasti, tetapi menjadi dewasa itu belum tentu dan berbeda setiap individu.
Berdasarkan
pemaparan Marc dan Angel (2007) Berpendapat bahwa usia seseorang tidak menjamin
tingkat kedewasaanya melainkan dilihat dari cara mengelolah emosionalnya.
Berarti kita setuju menggunakan pendekatan kesadaran diri atau self
awareness ini bisa memberikan ruang bagaimana kita membenahi menjadi
lebih dewasa.
Saya akan
memberikan beberapa hal agar kita berhasil melakukan kesadaran diri ini. Latar
belakang saya bukanlah psikolog, dan di sini saya menjelaskan
berdasarkan pengalaman yang tentunya bisa menambah wawasan anda dengam bahasa
yang sederhana sesuai kemampuan saya.
Fokuslah pada suatu Hal, Terutama Renungi diri
Setiap
hari kita disibukan dengan berbagai aktivitas. Menjadikan lalai merenungi atau
kalau dalam islam bermuhasabah. Bermakna, bahwa apa tujuan kita hidup, apa yang
ingin kita raih, dan bagaimana kita telah berperan di dalam hidup ini. Baik
untuk diri sendiri, maupun orang lain, karena memang kita diciptakan untuk
saling mengenal dan yang pasti kita makhluk sosial.
Belajar
memahami orang lain
Kesenjangan
sosial terjadi akibat dari sikap kita yang sulit menerima, memahami, dan merasa
benar sendiri tanpa sebuah alasan hanya berdasarkan argumen diri semata.
Kita perlu
mengkaji diri sendiri, sebab apa yang orang lain lihat terhadap diri kita
itulah diri kita sesungguhnya.
Anggaplah
mereka atau orang lain merupakan cermin diri kita. Jadikan referensi terbaik
bahwa tanpa masukan dan kritikan mereka. kita lupa diri, oleh sebab itu dengan
memahami diri kita terhadap orang lain itu bisa berbalik bahwa kita memahmi diri
kita juga.
Kita sudah
mulai sadar bahwa bagaimana sikap kita terhadap orang lain, itu menandakan
bagaimana diri kita membentuk sebuah interaksi yang diharapkan mereka. Pernah
kah kita menyemprotkan air ke atas, maka air akan jatuh tertarik gravitasi
sehingga mengenai diri kita? Itu bertanda bahwa apa yang kita tanam itu yang
kita petik.
Pikirkan Sebelum Sesuatu Hal dilakukan
Tarik
menarik antara bisikan yang baik dan yang buruk. Seperti cerita fiksi pangeran
atau peri salju yang di beri bisikan baik negatif maupun positif. Antara putih
dan hitam. Kita bingung bahkan tidak terkontrol lagi, setelah terjadi kita
menyesal. Bukan sekali atau dua kali saja. Saya pribadipun demikian masih
belajar ke arah ini.
Cara yang
salah satunya pernah saya terapkan, yaitu membuat beberapa pertanyaan.
Contohnya:
1. Apabila
kita lagi mau emosi gunakan kata mengapa (why), mengapa ini ingin saya
lakukan?, Mengapa aku emosi?, Mengapa tiba-tiba perasaan ini muncul. Biasanya
tarik menarik atas berbagai kata hati atau perasaan memberikan berbagai
jawaban. Semoga kita senantiasa berlatih dan bisa kearah yang lebih baik.
2.
Pikirkan efek sebagai sebuah hukuman. Ini memang perlu dilatih, mengingat
setiap emosi yang datang tak semudah yang dituliskan. Percayalah alam bawah
sadar kita akan membentuk diri kita ke arah yang lebih baik. Apabila kita
membiasakanya diri kita Ke hal-hal yang positif. Tentunya alam bawah sadar
hanyalah lantaran ya bukan sesuatu hal yang kita jadikan acuan. Karena alam
bawah sadar bertugas merekam tindakan dan mengimplementasikan berdasarkan
pengalaman. Semua kembali kepada Tuhan yang maha Esa yang maha mengendalikan.
Kita hanyalah manusia yang berihtiar. Jadi, ini bagian dari ihtiar kita.
Berilah Skala pada suatu Sifat kita secara umum
Tujuan
dari hal ini kita bisa mengevaluasi seberapa mampukah kita memahami diri kita.
Misalnya nih, Anda bulan lalu tingkat emosi tinggi dan memahami orang lain juga
rendah.
Andapun
membuat penilaian dengan angka 5. Kemudian pada bulan berikutnya Kita membuat
penilaian kembali, walaupun cara ini kelihatan hal yang baru. Tetapi, tidak
salahnya untuk mencoba siapa tahu cara ini memang cocok buat karakter Anda.
Baca
juga: Riset Pasar Yang Selalu Relevan