Beberapa saat lalu saya
mengunjungi kediaman kenalan saya yang berada satu kota dengan tempat tinggal
saya.
Dengan menggunakan
sepeda motor ku melewati jalanan yang dihiasi dengan indahnya pematang sawah,
sungai kecil dengan air mengalir yang tidak begitu deras, burung-burung
berterbangan, walaupun cuaca cukup panas, namun sang mentari seakan akan
memberikan kontras warna yang menghiasi alam sudut pinggiran kota.
Saya menyebutnya dengan
sebutan pinggiran kota. Dilihat dari jaraknya yang tidak begitu jauh dari pusat
kota, namun suasananya tidak ramai dan cenderung seperti layaknya pedesaan yang
menenangkan.
Sesampai di rumahnya,
sayapun di persilahkan masuk dan cepat-cepat beliau menyuguhkan minuman dan
cemilan. "Wah gimana kabarnya?, Baru kali ini ya ke rumaah saya",
Kata beliau. "Iya, ternyata sejauh mata memandang persawahan ya dan tenang",
Saya : "Lah, ini
kamu punya usaha peralatan pertanian lumayan, apa kamu enggak takut tersaingi
sama toko-toko besar yang jaraknya enggak jauh dari sini bro?"
Dia : "Ceritanya
begini, awalnya saya itu enggak niat loh buat usaha, beneran enggak niat dan
saya bermula dari resign di perusahaan spartpart motor"
Saya : "Loh, kok
Bisa sih Bro?, Awalnya juga saya enggak yakin, karena di sini juga sepi begini,
maaf sepertinya orang-orang lebih baik beli ke kota paling beberapa menit
nyampe kan, harganya juga lebih murah, bener gk?"
Dia : "kalau
dipikir-pikir, iya sih. Tapi kembali lagi, ternyata rezeki itu ada yang ngatur
dan juga rezeki itu terkadang memang perlu di try eror deh, bener kata orang di
coba dulu dikit-dikit"
Beliau menceritakan
bahwa awalnya itu dia hanya menjual makanan kucing. Munkin sobat semua kaget di
desa biasanya jarang yang beli makanan kucing. Tetapi, lama - lama lumayan yang
pesen dan akhirnya dia menjual berbagai keperluan warganya.
Kata beliau, kita juga
harus ramah dan mudah bergaul untuk membuat warga membeli. Awalnya kemunkinan
enggak enak dia gk beli, dan ada juga yang membeli karena munkin harga hampir
sama dengan yang di toko grosir, capek jauh-jauh beli lebih baik beli di
tetangga.
Kebutuhan masyarakat
memang butuh percobaan berapa banyak pembelian. Nah, berarti teman saya
tersebut sudah menemukan apa saja kebutuhan dari masyarakat.
Dan, saya bilang sih
walaupun belum satu jenis misal peralatan pertanian dan pendukungnya, tetapi
cara penjualanya yang saya pahami memang benar-benar langsung action dan
menemukan hasilnya.
Pelajaran yang bisa kita
petik dari pengalaman teman saya bewirausaha ini :
1. Cari kebutuhan yang
diperlukan masyarakat
2. Pelayanan Penjualan
3. Berani mengambil
resiko